1 Timotius 6:10
....akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa
orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dgn berbagai-bagai duka.
sumber : bobo.grid.id |
Dewasa ini manusia memiliki
keinginan instan, tetapi Tuhan minta proses kebenaran dan kekujuran kita. Kecenderungan
sikap manusia pada umunya takut tidak kaya, tetapi dari sekian orangtua murid saya,
justru tidak senang dikatakan kaya hal ini agar terus mendapatkan bantuan.
Lagi-lagi lantaran uang. Inilah salah satu drama panggung dunia. Saya yakin tidak
seorang pun yang tidak butuh uang. Tetapi dengan sikap kita terhadap uang
itu, kita berkali-kali diingatkan agar hati-hati dengan uang. Begitu pentingkah
ini? Ya sangat penting! Terlebih kepada orang-orang percaya kepada
Kristus. Supaya kita jangan binasa dihadapan Tuhan. Atau mungkin anda
berkata nantilah aku bertobat yang penting aku dapatkan dulu uang itu hingga menjadi
milikku. Kita yakin Allah itu maha tahu saudara ku!, kalaulah detik ini nyawa
kita diambil Tuhan, mampukah kita bertobat? Atau mampukah kita berkata tunggu dulu Tuhan! Uang
adalah bukan akar kejahatan, tetapi cinta
kita itu terhadap uang adalah sumber akar kejahatan, berarti sumbernya ada di dalam
diri kita. Artinya cara pandang kita terhadap uang itulah letak sumber
kejahatan.
Dengan bekerja tentu kita
akan dapat uang dikemudiannya, namun kita perlu waspada sebab dengan
kesibukan kita mendapatkan uang, kita bisa menjadi pemburu dan mungkin dapat lupa
diri, seperti tertulis dalam pengkhotbah 5:9 "Siapa mencintai uang tidak
akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan
penghasilannya. Ini pun sia-sia. "
Ada orang dengan banyak
uang dapat melakukan apa saja menurut keinginannya, bahkan siapapun yang dekat
dengannya bisa rapuh dan terpengaruh. Semoga kita dapat pahami sikap kita terhadap
uang, hanya saja bagaimana kita menempatkan cara pandang kita seperti apa
terhadap uang.
Semoga tulisan ini
bermanfaat bagi pembaca.
oleh : Ls. Drs. E.P. Manurung, M.Si
oleh : Ls. Drs. E.P. Manurung, M.Si
Tidak ada komentar:
Posting Komentar